Kau pernah bilang aku
Setengah matimu mengejar cintaku
Tapi sekarang kamu bukanlah kekasih yang ku kenal dulu
Kau berubah semakin jauh
Sudah tak mencintaiku lagi
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Reff :
Kapan lagi kau puji diriku
Seperti saat engkau mengejarku
Kapan lagi kau bilang I love you
I love you yang seperti dulu
Yang dari hatimu
You must be the best
Sabtu, 20 April 2013
Sabtu, 15 September 2012
Lirik Lagu Perahu Kertas
Maudy Ayunda (ost.perahu kertas)
Perahu kertasku kan melaju
membawa surat cinta bagimu
Kata-kata yang sedikit gila,
tapi ini adanya
Perahu kertas mengingatkanku
betapa ajaibnya hidup ini
Mencari-cari tambatan hati,
kau sahabatku sendiri
Hidupkan lagi mimpi-mimpi
cinta-cinta... cita-cita ...
cinta-cinta...
yang lama ku pendam sendiri
berdua ku bisa percaya
Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu
Tiada lagi yang mampu berdiri
halangi rasaku, cintaku padamu
Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu
Oh bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu..
Maudy Ayunda (ost.perahu kertas)
Perahu kertasku kan melaju
membawa surat cinta bagimu
Kata-kata yang sedikit gila,
tapi ini adanya
Perahu kertas mengingatkanku
betapa ajaibnya hidup ini
Mencari-cari tambatan hati,
kau sahabatku sendiri
Hidupkan lagi mimpi-mimpi
cinta-cinta... cita-cita ...
cinta-cinta...
yang lama ku pendam sendiri
berdua ku bisa percaya
Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu
Tiada lagi yang mampu berdiri
halangi rasaku, cintaku padamu
Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu
Oh bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu..
Senin, 14 Mei 2012
MATEMATIKA DIDALAM DAN DILUAR PIKIRAN
Oleh:
Diah Saputri (Matematika Swa’10 / 10305144031)
Dasar
dari matematika merupakan pola pikir kita. Dimana matematika itu sebagai ilmu
baru, sebagai struktur, sebagai kreatifitas, dan sebagai proses, yang semua itu
merupakan dasar yang dapat digunakan untuk mendukung dan menelaah tentang
sejarah matematika. Oleh karena itu sejarah itu penting untuk dipelajari agar
kita dapat menjawab apa itu matematika hidup, ataupun matematika itu berasa.
Tanpa mempelajari sejarah kita tidak akan menemukan jawaban atas pertanyaan
itu. Semua orang tak akan lepas dengan matematika karena dimana orang hidup
pasti disitu ada matematika. Menurut Plato matematika itu terdiri dari ruang
dan waktu. Apabila matematika itu tidak terdapat waktu maka apabila sekarang
kita hidup maka saat ini juga kita mati. Sedangkan matematika tanpa ruang, ini
berarti tidak adanya jauh ataupun dekat. Misalkan saja saya saat ini berada di
kelas maka nanti saya juga ada dikelas. Ini merupakan manipulasi akan ruang dan
waktu.
Matematika
itu berkaitan dengan wadah dan isi. Wadah yang memiliki pesamaan seperti tulang
kerangka, skema, metode atau formal. Sedang kan isi memiliki persamaan kata
seperti subtansi, hakekat, obyek, atau material. Matematika itu relatif
terhadap ruang dan waktu, ini terlihat seperti contoh berikut, 3 ditambah 5
akan sama dengan 8 jika kita mengabaikan ruang dan waktu. Karena apabila kita
tidak mengabaikan ruang dan waktu maka 3 buku ditambah 5 pensil tidak akan sama
dengan 8 buku. Hal inilah yang disebut dengan matematika diluar pikiran kita.
Atau lebih jelasnya matematika diluar pikiran adalah jika kita bisa menunjukkan
obyek yang kita maksud, sedang matematika dalam pikiran adalah obyek yang masih
kita pikirkan. Menurut Plato sifat matematika itu ada dua yaitu idealisasi dan
abstraksi yang merupakan benda pikir. Atas dasar pemikiran Plato inilah
akhirnya kita mempelajari apa itu matematika.plato merupakan tokoh matematika
formal, matematika yang saat ini kita pelajari diperguruan tinggi. Tingkatan
tingkatan matematika dari yang tertinggi ke yang terendah atau dari tingkat
dimana kita mempelajarinya adalah sebagai berikut:
Matematika
formal yang menjadi tokohnya adalah Plato, dan matematika formal ini dipelajari
di tingkat perguruan tinggi. Model formal, misalkan saya ambil contoh tentang
integral, maka model formal merupakan suatu cara untuk menggambarkan fungsi
integral agar mempermudah dalam penghitungan. Model formal ini kita pelajari
ketika di SMA atau pun perguruan tinggi. Yang berikutnya adalah model kongkrit
yang kita pelajari ketika SMP sedangkan Matematika kongkrit kita pelajari
ketika SD. Dimana keduanya ini merupakan matematika diluar pikiran, yang menjadi
tokoh dari kedunya adalah Aristoteles.
Tuhan
ada diluar/didalam pikiran kita itu ada satu atau yang sering disebut dengan
monoisme. Sedangkan Tuhan ada diluar/didalam pikiran kita ada banyak disebut
dengan pluralisme. Menurut Brouwer, matematika
itu tidak mempunyai dasar hanya sebuah intuisi saja, atau sering disebut
Antifoundalisme/intuitisim. Sedang
orang percaya pada teorema karena adanya definisi disebut dengan foundationalis, hal ini menurut Helbert.
Dengan adanya Helbert ini maka adanya teorema dan aksioma. Imanuel kant
berpendapat bahwa matematika itu berasal dari pikiran dan pengalaman atau
sering disebut sintetik apriori.
Sedang Francis Bacon berpendapat bahwa yang tampak semu adalah berhala.
Rabu, 09 Mei 2012
SEJARAH LOGIKA MATEMATIKA
Oleh: Diah Saputri (Matemtaika Swa’10 / 10305144031)
Dalam sejarah perkembangan logika, banyak
definisi dikemukakan oleh para ahli, yang secara umum memiliki banyak
persamaan. Beberapa pendapat tersebut antara lain:
The Liang Gie dalam bukunya Dictionary of
Logic (Kamus Logika) menyebutkan: Logika adalah bidang pengetahuan dalam
lingkungan filsafat yang mempelajari secara teratur asas-asas dan aturan-aturan
penalaran yang betul (correct reasoning). Menurut Mundiri dalam bukunya
tersebut Logika didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari metode dan
hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran
yang salah.
Secara etimologis, logika adalah istilah
yang dibentuk dari kata logikos yang berasal dari kata benda logos.
Kata logos berarti: sesuatu yang diutarakan, suatu pertimbangan akal (fikiran),
kata, atau ungkapan lewat bahasa. Kata logikos berarti mengenai
sesuatu yang diutarakan, mengenai suatu pertimbangan akal, mengenai kata,
mengenai percakapan atau yang berkenaan dengan ungkapan lewat bahasa. Dengan
demikian, dapatlah dikatakan bahwa logika adalah suatu pertimbangan akal atau
pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Sebagai ilmu,
logika disebut logike episteme atau dalam bahasa latin disebut logica
scientia yang berarti ilmu logika, namun sekarang lazim disebut dengan logika
saja.
Definisi umumnya logika adalah cabang
filsafat yang bersifat praktis berpangkal pada penalaran, dan sekaligus juga
sebagai dasar filsafat dan sebagai sarana ilmu. Dengan fungsi sebagai dasar
filsafat dan sarana ilmu karena logika merupakan “jembatan penghubung” antara
filsafat dan ilmu, yang secara terminologis logika didefinisikan: Teori tentang
penyimpulan yang sah.
Berdasarkan proses penalarannya dan juga
sifat kesimpulan yang dihasilkannya, logika dibedakan antara logika deduktif
dan logika induktif. Logika deduktif adalah proses penalaran untuk menarik
kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas
fakta-fakta yang bersifat umum.. Logika deduktif berbicara tentang hubungan
bentuk-bentuk pernyataan saja yang utama terlepas isi apa yang diuraikan karena
logika deduktif disebut pula logika formal. Penalaran induktif adalah
proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang
berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus.
Sesungguhnya, sejak Thales (624-548
SM), filsuf Yunani pertama, meninggalkan segala dongeng, takhayul, dan
cerita-cerita isapan jempol belaka dan berpaling kepada akal budi untuk
memecahkan rahasia alam semesta, sejak saat itulah ia meletakkan dasar-dasar
berpikir logis. Bahkan, ketika Thales mengatakan bahwa air adalah arkhe
(prinsip atau asas pertama) alam semesta, ia secara tidak sengaja telah
memperkenalkan apa yang sekarang disebut sebagai logika induktif. Aristoteles kemudian mengenalkan logika sebagai ilmu, yang
kemudian disebut logica scientica. Aristoteles mengatakan bahwa Thales
menarik kesimpulan, bahwa air adalah arkhe alam semesta dengan alasan
bahwa air adalah jiwa segala sesuatu. Dalam logika Thales, air adalah arkhe
alam semesta, yang menurut Aristoteles disimpulkan dari:
- Air adalah jiwa tumbuh-tumbuhan (karena tanpa air tumbuhan mati)
- Air adalah jiwa hewan dan jiwa manusia
- Air jugalah uap dan
- Air jugalah es
Jadi, air adalah jiwa dari segala sesuatu, yang berarti,
air adalah arkhe alam semesta.
Sejak Thales sang filsuf mengenalkan
pernyataannya, logika telah mulai dikembangkan. Adapun peletak batu pertama
adalah Socrates, kemudian dilanjutkan oleh Plato dan dilengkapi lagi oleh
Aristoteles, yang menyusun ilmu ini dengan pembahasan-pembahasan yang
teratur dan dibuat persoalan pasal demi pasal serta ilmu ini dijadikan
dasar dari imu filsafat. Dengan demikian, maka Aristoteles diberi gelar guru
pertama dari ilmu pengetahuan. Ilmu ini sejak dari zaman Aristoteles tidak ada
tambahan apa-apa. Baru setelah lahir ahli-ahli filsafat islam di abad
pertengahan, disitulah banyak tambahan dalam persoalan-persoalan, apalagi
pembahasan mengenai lafadnya banyak ditambah oleh ahli-ahli filsafat Islam.
Pada waktu itu, Aristoteles belum
menggunakan istilah logika dalam menamai ilmu tersebut. Akan tetapi ia
mengunakan nama, Analika yang secara khusus meneliti berbagai
argumentasi yang berangkat dari proposisi yang benar dan dialektika yang
secara khusus meneliti argumentasi yang berangkat dari proposisi yang masih
diragukan kebenaranya. Aristoteles mewariskan kepada murid-muridnya enam buku
yang oleh murid-muridnya dinamai Organon, yang berarti alat.
Keenam buku itu ialah:
- Categoriae, menguraikan pengertian-pengertian
- De interpretatione, membahas keputusan-keputusan
- Analyticapriora, membahas tentang pembuktian
- Analitica posteriora, membahas tentang silogisme
- Topica, berisi cara berargumentasi dan cara berdebat
- De sophisticis elenchis, membicarakan kesesatan dan kekeliruan berpikir
Inti logika Aristoteles adalah silogisme.
Dan silogisme itulah yang sesungguhnya merupakan penemuan murni
Aristoteles dan yang terbesar dalam logika. Pada dasrnya silogisme terdiri dari
tiga premis yaitu premis mayor, premis minor, konklusi. Aristoteles dianggap
bapak logika karena dia mampu meletakkan dasar-dasar dan metode ilmiah secara
sistematis.
Theophrastus (370-288 SM), murid
Aristoteles yang menjadi pemimpin Lyceum, melanjutkan karya-karya
Aristoteles, termasuk bidang logika. Istilah logika pertamakali digunakan oleh Zeno
dari Citium (334-262 SM), pelopor kaum Stoa. Kaum Stoa itulah yang
mengembangkan bentuk-bentuk argument disyungtif dan hipotesis.
Puncak kejayaan kaum Stoa ialah ketika Chrysippus (280-207 SM) menjadi pimpinan
mereka (pemimpin ketiga dan yang terbesar) sehingga lahirlah satu ungkapan yang
mengatakan, “Tanpa Chrysippus, Stoa tidak akan pernah ada.” Chrysippus
mengembangkan logika menjadi bentuk-bentuk penalaran yang sistematis.
Theoprastus (371-287 SM), memberi
sumbangan terbesar dalam logika ialah penafsirannya tentang pengertian yang mungkin
juga tentang sebuah sifat asasi dari setiap kesimpulan. Kemudian, Porphyrius
(233-306 M), seorang ahli pikir di Iskandariah menambahkan satu bagian baru
dalam pelajaran logika. Bagian baru ini disebut Eisagoge, yakni sebagai
pengantar Categorie. Dalam bagian baru ini dibahas lingkungan-lingkungan
zat dan lingkungan-lingkungan sifat di dalam alam, yang biasa disebut dengan klasifikasi.
Dengan demikian, logika menjadi tujuh bagian.
Logika pada perkembanganya kemudian
sempat mengalami masa dekadensi yang panjang. Logika bahkan dianggap sudah
tidak bernilai dan dangkal sekali, barulah pada abad ke-13 sampai dengan Abad ke-15
tampil beberapa tokoh lain seperti Petrus Hispanus, Roger Bacon, Raymundus
Lullus dan Wilhelm Ocham yang coba mengangkat kembali ilmu logika sebagai salah
satu ilmu yang penting untuk disejajarkan dengan ilmu-ilmu penting lainnya.
Petrus Hispanus yang meninggal pada
1277 M menyusun pelajaran logika berbentuk sajak, bukunya itu menjadi buku
dasar bagi pelajaran logika sampai abad ke-17. Petrus Hispanus inilah yang
mula-mula mempergunakan berbagai nama untuk sistem penyimpulan yang sah dalam
perkaitan bentuk silogisme kategorik dalam sebuah sajak. Dan kumpulan sajak
Petrus Hispanus mengenai logika ini bernama Summulae.
Francis Bacon (1561-1626 M)
mengembangkan logika induktif yang diperkenalkan dalam bukunya Novum Organum
Scientiarum. Tulisan Bacon terpenting adalah menyangkut falsafah ilmu
pengetahuan. Dia merencanakan suatu kerja besar Instauratio Magna atau Great
Renewal dalam enam bagian. Bagian pertama dimaksud untuk meninjau kembali
keadaan ilmu pengetahuan kita. Bagian kedua menjabarkan sistem baru penelaahan
ilmu. Bagian ketiga bersisikan kumpulan data empiris. Bagian keempat berisi
ilustrasi sistem baru ilmiahnya dalam praktek. Bagian kelima menyuguhkan
kesimpulan sementara. Dan bagian keenam suatu sintesa ilmu pengetahuan yang
diperoleh dari metode barunya. Tidaklah mengherankan,
skema raksasa ini –mungkin pekerjaan yang paling ambisius sejak Aristoteles
yang tak pernah terselesaikan. Tetapi, buku The Advancement of Learning
(1605) dan Novum Organum (1620) dapat dianggap sebagai penyelesaian
kedua bagian dari kerja raksasanya.
.Pembaruan logika di Barat
berikutnya disusul oleh lain-lain penulis di antaranya adalah Gottfried
Wilhem von Leibniz, atau biasa dieja Leibnitz atau Von Leibniz.
Ia menganjurkan penggantian pernyataan-pernyataan dengan simbol-simbol agar
lebih umum sifatnya dan lebih mudah melakukan analisis. Ia terutama terkenal
karena faham Théodicée bahwa manusia hidup dalam dunia yang sebaik
mungkin karena dunia ini diciptakan oleh Tuhan Yang Sempurna. Faham Théodicée
ini menjadi terkenal karena dikritik dalam buku Candide karangan Voltaire.
John Stuart Mill pada tahun
1843 mempertemukan sistem induksi dengan sistem deduksi. Setiap pangkal pikiran
besar di dalam deduksi memerlukan induksi dan sebaliknya induksi memerlukan
deduksi bagi penyusunan pikiran mengenai hasil-hasil eksperimen dan
penyelidikan. Jadi, kedua-duanya bukan merupakan bagian-bagian yang saling
terpisah, tetapi sebetulnya saling membantu. Mill sendiri merumuskan
metode-metode bagi sistem induksi, terkenal dengan sebutan Four Methods.
Logika Formal sesudah masa Mill
lahirlah sekian banyak buku-buku baru dan ulasan-ulasan baru tentang logika.
Dan sejak pertengahan abad ke-19 mulai lahir satu cabang baru yang disebut
dengan Logika-Simbolik. Pelopor logika simbolik pada dasarnya sudah dimulai
oleh Leibniz.
Logika simbolik pertama dikembangkan
oleh George Boole dan Augustus de Morgan. Boole secara sistematik dengan
memakai simbol-simbol yang cukup luas dan metode analisis menurut matematika dan
Augustus De Morgan (1806-1871) merupakan seorang ahli matematika Inggris
memberikan sumbangan besar kepada logika simbolik dengan pemikirannya tentang
relasi dan negasi.
Tokoh logika simbolik yang lain
ialah John Venn (1834-1923), ia berusaha menyempurnakan analisis logika dari
Boole dengan merancang diagram lingkaran-lingkaran yang kini terkenal sebagai
diagram Venn (Venn’s diagram) untuk menggambarkan hubungan-hubungan dan
memeriksa sahnya penyimpulan dari silogisme. Untuk melukiskan hubungan
merangkum atau menyisihkan di antara subjek dan predikat yang masing-masing
dianggap sebagai himpunan.
Perkembangan logika simbolik
mencapai puncaknya pada awal abad ke-20 dengan terbitnya 3 jilid karya tulis
dua filsuf besar dari Inggris Alfred North Whitehead dan Bertrand Arthur
William Russell berjudul Principia Mathematica (1910-1913) dengan jumlah
1992 halaman. Karya tulis Russell-Whitehead Principia Mathematica memberikan
dorongan yang besar bagi pertumbuhan logika simbolik.
Referensi :
Selasa, 01 Mei 2012
MEN OF MATHEMATICS
Oleh: Diah Saputri
(Matematika Swadana 2010 / 10305144031)
(Referensi buku Men Of Mathematic By
E.T Bell)
Buku man of mathematics ini, memberikan
pengetahuan akan kehidupan dan hasil penemuannya mulai dari matematikawan Zeno
sampai matematikawan Cantor. Disini saya akan mereview apa yang ada dalam buku
tersebut. Dalam buku tersebut dijelaskan pula bahwa seorang yang menjadi
matematikawan bukan hanya orang yang
mempelajari metematika, tetapi orang yang mampu mencetuskan ide dalam
matematika yang kini dapat berpengaruh.
Zeno (495-435 SM), merupakan matematikawan
yang berasal dari Elea dan berpengaruh bagi filsafat, ia mengemukakan 6
paradoks yang sulit dipecahkan oleh matematikawan lain, dan baru terpecahkan
hampir 2000 tahun kemudian. Dari enam paradoksnya, yang paling terkenal adalah
paradoks lomba lari Achiles dan kura-kura yang nantinya akan dipecahkan oleh
Cantor, paradoks yang lain yaitu Dikhotomi (perulangan pembagian menjadi dua), anak
panah, stadion, paradoks tentang tempat, paradoks tentang bulir gandum.
Eudoxus (408-355 SM lahir di Cnidus, ia merupakan pengikut
Phytagoras, ia mempelajari teori angka dan teori musik. Dia merupakan teman
sekaligus murid Plato dan ia mengikuti kuliah Plato di akademi Plato. Secara
teknis Eudoxus bukan seorang matematikawan, tetapi Plato menyebutnya “pencipta
matematikawan”. Ia menemukan “metode makin lama makin kecil” untuk menghitung
luas bentuk-bentuk geometri serta menemukan metode logika yang digunakan untuk
menghitung luas dan volun. Ia juga menciptakan teori tentang planet.
Archimedes
lahir di Syracuse, yang menciptakan metode umum untuk menemukan luas bidang
datar lengkung dan volume yang dibatasi oleh permukaan melengkung, dan
mengaplikasikan metode ini Yo kasus khusus, termasuk lingkaran, bola, setiap
segmen dari parabola, daerah tertutup antara dua jari-jari dan dua whorls
berturut-turut dari spiral, segmen bola, dan segmen
permukaan yang dihasilkan oleh revolusi persegi panjang (silinder), segitiga
(kerucut), parabola (paraboloids), hiperbola (hyperboloids), dan elips
(spheroids) tentang sumbu utama mereka. Dia memberikan metode untuk menghitung _
(lingkar rasio lingkaran dengan diameternya), dan _ tetap sebagai terletak di
antara 3 1/7 dan 3 10/17, ia juga memberikan metode untuk mendekati ke akar
persegi
Rene Descartes dulunya merupakan orang
yang senang berjudi yang pada akhirnya ia menjadi prajurit Pangeran Maurice
dari Orange. Awal Descrates serius mempelajari matematika tetapi atas dorongan
Isaac beeckman ia mulai menekuni matematika. Descrates menemukan bahwa persamaan
linear mempunyai persamaan umum ax +by+c=0 dimana a,b,c konstanta, yang dapat
dijabarkan dalam persamaan aljabar. Ia juga dapat mengekspresikan persamaan
aljabar dalam bentuk geometri. Peranannya dalam filsafat melalui
aksioma-aksioma, yang meletakkan pilar bagi pengembangan matematika dikemudian
hari.
Piere de Fermat ia merupakan penemu
koordinat dari garis lengkung, serta teorema yang lebih dikenal dengan Teorema
Terakhir Fermat. Fermat juga mengembangkan metode untuk menentukan maxima,
minima dan tangents untuk berbagai kurva yang setara dengan diferensiasi.
Pascal lahir di Clermot, pascal tidak
sekolah tetapi diajar oleh ayahnya sendiri. Dan ternyata diluar dugaan ayahnya
Pascal tertarik mempelajari geometri dan ia belajar sendiri sampai pada suatu
saat teman Eteinne memberi kado Pascal buku Elemant dari Euclid. Pada usia 18
tahun ia juga membuat mesin hitung yang diberi nama Pascaline untuk membantu
ayahnya menghitung penerimaan pajak. Mesin ini dapat digunakan untuk melakukan
operasi tambah, kurang, perkalian dan pembagiandan berencana menghitung akar
bilangan. Pada umur 13 tahun ia menemukan segitiga Pascal. Dan pada umur 16 ia
menemukan teorema Pascal. Ia dan Fermat juga menemukan Teori Probabilitas
melalui judi, seperti halnya Cardano. Dalam bidang fisika, Pascal memberi
beberapa sumbangsih teristimewa dalam bidang hidrostatik.
Isaac Newton mulai mempelajari
matematika dan teori optik ketika dibawah bimbingan Isaac Barrow. Ia
mengembangkan metode sitematis untuk menyelesaikan problem tangen dan inilah
awal mula penemuan kalkulus, yang kemudian cara tersebut disebut penyelesaian
diferensial. Ia juga menemukan hukum tentang gaya yang dapat menjelaskan
fenomena alam, yang kemudian disebut dengan hukum Newton. Newton menemukan
beberapa teorema dalam ilmu matematika. Salahsatunya adalah Teorema fundamental
kalkulus , newton mengatakan bahwa terdapat hubungan atau ‘kebalikan’ antara
kalkulus integral dan kalkulus diferensial.
Gottfried Wilhelm Leibniz merupakan anak
seorang profesor filsafat moral. Dibawah bimbingan Erhard Weigel ia mulai
memahami pentingnya pembuktian matematika terhadap logika dan filsafat. Bukan
hanya Weigel saja yang memberi pengaruh pada Leibniz tetapi juga Huygens.
Leibniz juga merupakan salah satu matematikawan yang menemukan kalkulus meski agak
berbeda dengan Newton atau dapat dikatakan menyempurnakan penemuan Newton. Ia
juga mengenalkan sistem bilangan berbasis dua dan membuat mesin hitung yang
merupakan penyempurnaan buatan Pascal. Leibniz menerima gelar sarjana dari
Universitas Leipzig tahun 1663 pada usia tujuh belas dengan esai megah bayangan
salah satu doktrin dari filosofinya yang matang. Leibniz menerima gelar
dokter dari Universitas Altdorf untuk esai tentang metode baru pengajaran hukum.
Bernoulli merupakan keluarga Protestan,
semua keturunannya menajdi seorang matematikawan. Beberapa diantaranya adalah Jacob
I yang menguasai kalkulus versi Leibniz dengan belajar sendiri. Sejak tahun
1687 sampai wafatnya dia menjabat sebagai profesor matematika di Basle. Dia
mengembangkan kalkulus yang tidak disentuh oleh Newton maupun Leibniz dan
menerapkannya untuk menyelesaikan problem-problem baru dan sangat penting bagi
perkembangan kalkulus. Kontribusinya juga pada bidang geometri analitik, teori
probabilitas, dan Variasi Kalkulus yang paling penting. Kelak, karya-karya
Jacob I ini diteruskan oleh Euler, Lagrange dan Hamilton.. Ia juga menemukan
teori komet. Johannes I, bersama Jacob I
ia mengembangkan kalkulus. Johannes juga menulis teori tentang gelombang
laut, teori matematika tentang pelayaran.
Jasa keluarga bernoulli bagi pekembangan matematika begitu banyak yaitu
mengenai teori probabilitas, pengembangan kalkulus untuk aplikasi bidang ilmu,
prinsip hidrodinamik, deret Bernoulli. Johannes I, ia memulai karir sebagai
seorang doctor bidang obat-obatan/kedokteran.
Euler lahir di Swiss Ia terkenal dengan
karyanya dibidang kalkulus, astronomi dan dinamika fluida. Euler membuat
kontribusi penting untuk beberapa bidang ilmu termasuk dinamika fluida, teori
orbit bulan (pasang surut), mekanik dan "matematika teori investasi".
Mungkin karyanya yang paling mengesankan adalah pendekatan dari masalah tiga
tubuh matahari, bumi dan bulan, yang diselesaikan sementara benar-benar buta
dan melakukan semua perhitungan di kepalanya. Di antara upaya yang lain
adalah bukti dari teorema terakhir Fermat untuk kubus dan paha depan,
penggunaan kalkulus dalam mekanika dan perhitungan log untuk angka negatif dan
imajiner.
Joseph Louis Lagrange (1736-1813) mulai
tertarik pada matematika ketika mempelajari katya Halley. Karya Lagrange adalah
Analitik Mekanik yang dibuat sejak umur 19 tahun. Selain itu ia
menggabungkannya variasi-variasi kalkulus
dengan mekanika. Metode yang kemudian dikenal dengan sebutan persamaan
Lagrangian. Saat berumur 23 ia mengaplikasikan kaukulus differensial kedalam
teori probabilitas. Ia lebih hebat dari Newton dengan mencetuskan teori
matematika tentang bunyi, membawa teori ini untuk sistem mekanik dari
partikel-partikel elastik, dengan memperhatikan pola perubahan
partikel-partikel di udara dalam satu garis lurus dengan memberi getaran
sejajar ruang antara pertikel dan partikel. Pada tahun 1795, Ecole
Politechnique dibuka dengan Lagrange merupakan profesor pertama dan mengajar
matematika. Ketika mahasiswanya mengalami kesulitan dengan konsep infiniti
besar atau kecil, tanpa cara Leibniz atau Newton, ia membuat dua karya, Theory
of Analytic Functions (1797) dan Lessons in the Calculus of Functions (1801).
Kedua karya ini memberi ilham pada Cauchy untuk penyempurnaan kalkulus. Karya
penting Lagrange selama periode revolusi adalah menetapkan desimal (angka
berbasis sepuluh) sebagai sistem metriks (kalibrasi) untuk berat dan panjang.
Piere
Simon Laplace (1749-1827) belajar matematika di akademi militer di Beaumont.
Mecanique celeste merupakan karya besarnya yang mengacu kepada karya-karya
orang lain digabungkan dengan sentuhan dari dirinya. Ketika ia berumur 24 tahun
(1773), dia mampu membuktikan bahwa jarak antara planet-planet dengan matahari
bervariasi tergantung pada periode, ia juga mengembangkan teori potensial.
Gaspard Monge merupakan bapak “geometri
diferential’ karena ia mengenalkan pertama kali kurva garis pada permukaan tiga
dimensi. Mengenalkan proyeksi dua bidang untuk menggambar garis obyek-obyek
padat. Joseph Fourier lahir di Auxerre. Ia terkenal dengan penemuan deret
Fourier, serta ia membuat teori tentang panas. Selain itu ia mengembangkan
matematika murni dan terapan.
Carl Friedrich Gauss lahir di Brunswick.
Pemilahan dengan menggunakan sistem bilangan, statistik dan teori probabilitas
lewat penemuan kurva lonceng adalah dua prestasi sangat penting yang mampu
dicapai oleh Gauss. Dasar-dasar yang ditetapkan Gauss dalam matematika banyak
memberi dampak bagi perkembangan matematika setelah dia meninggal. Salah
satunya adalah geometri non-Euclidian yang kelak mendasari teori relativitas
Einstein setelah lewat sentuhan Riemann, Lobachevski dan Bolyai.
Agustin Louis Caucy mampu meletakkan
dasar analisis bilangan riil dan bilangan kompleks, permutasi dan kombinasi
serta determinan yang melengkapi khazanah matematika.Carl Gustav Jacob Jacobi
lahir di Postdam. Ia lah yang menjabarkan fungsi-fungsi elips, sehingga pada
masa setelah Jacobi fungsi trigonometri dikaitkan dengan integral mulai banyak
digunakan.William Rowan Hamilton menemukan analisis vektor atau yang sering
disebut aljabar vektor.Evariste Galois merintis penyelesaian
persamaan-persamaan aljabar untuk pangkat lebih dari empat serta menemukan
teori kelompok.Ernst Eduard
Kummer (29 Januari 1810-14 Mei 1893) ia berusaha membuktikan teorema terakhir
Fermat tetapi ia tidak berhasil membuktikan teorema fermat untuk semua bilangan
prima. Karya terbaiknya adalah dalam teori bilangan. Sedangkan karya Dedekind
yang terkenal adalah teori irasional.
Langganan:
Postingan (Atom)